Tak tertahan tanggung rasanya,
sakit,
perit,
pedih,
sedih,
bingung,
semua perasaan bercampur gaul,
salah,
tanggungjawab,
amanat,
menjadi sebati dalam diri.
Tapi,
itulah dinamakan insan,
yang perlu memimpinkan,
tangan-tangan kecil yang terkapai-kapai,
hati-hati halus yang terkontang-kanting.
Namun,
kekadang kau tertewas,
dek hasutan yang bermaharajalela,
namun sesekali imanku goyah,
naun takkan aku mengalah dan berserah.
Tetap aku mendaki.
tetap aku mencari,
tetap aku memimpin.
Sehinggalah hingga akhir hayat,
biarpun jasad tidak dikenang,
biarpun budi tidak dibalas,
namun tidak ku harapkan semua itu,
kerna ku tahu ianya di dunia.
Biarlah,
aku tidak kisah,
yang hanya ku pinta,
hargailah daku walau sesaat,
hanya sekejap,
kerna yang sekejap itulah,
yang berkekalan........
No comments:
Post a Comment